Usai Diisolasi di Rumah Singgah TWI Kecamatan Sitinjo, Dua Warga Diperbolehkan Pulang
DAIRI, sahabatmarhaen.com
Ulos Silahisabungan yang dihasilkan oleh para penenun Silahisabungan sangat memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itu perlu terus didorong pengembangannya, agar peningkatan kapasitas penenun kedepan tidak hanya menghasilkan produk ulos untuk kebutuhan adat, namun berkembang untuk produk fashion dan produk kerajinan lainnya. ini akan membawa peningkatan ekonomi penenun masyarakat Silahisabungan.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Berutu, saat mengunjungi tempat lokal latih pengembangan ulos ramah lingkungan, di Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan, Senin (2/9/2019).
Upaya Dekranasda kedepan, agar ulos hasil tenun Silahisabungan semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan sampai ke Mancanegara. Produk-produknya yang memiliki keunikan pada setiap motif dan pewarnanya yang menggunakan pewarna alam ini akan menjadi daya tarik tersendiri.
“Untuk itu Dekranasda Kabupaten Dairi mengucapkan terimakasih kepada PT. Inalum yang telah ikut mendukung pelaksanaan lokal latih pengembangan ulos ramah lingkungan di Silahisabungan sebagai komitmen untuk mendukung pengembangan kawasan Danau Toba sebagai satu dari 10 destinasi wisata baru Indonesia,”kata Ny Romy.
Disebutkannya, pelatihan berbasis eco fashion yang dilatih oleh Yayasan Merdi Sihombing ini diikuti 25 orang peserta, selama 5 hari dalam sesi yang pertama dan akan dilanjutkan dalam waktu 6 bulan kedepan.
“Dari pelatihan model training of trainer ini kita harapkan para penenun setelah selesai pelatihan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada pengrajin penenun lainnya,”ujar Ny Romy.

Sementara Bupati Dairi, DR Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan apresiasi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan. Ini bukan hanya sekedar pelatihan, tetapi adalah gerakan. Para penenun harus semangat, kreatif, tidak mudah putus asa dan dapat menularkannya kepada penenun lainnya. Sehingga ke depan Silahisabungan menjadi sentral tenun yang berkualitas.
Akan tercipta sirkulasi ekonomi dan sosial impact yang baik. Memanfaatkan material produk budaya berupa tanaman endemis setempat sebagai bahan baku pewarnaan alam adalah hal yang harus dikembangkan dan dapat menjadi “story telling ” dalam pemasaran.
“Kepada Camat dan Kepala Desa mari untuk terus membina dan mengembangkan potensi yang besar ini. Desa Silalahi kita kembangkan menjadi desa wisata,”imbau Eddy..
Plh Manajer CSR PT. Inalum, Irwan Trianto, menyampaikan bahwa PT. Inalum sebagai perusahaan BUMN selalu berkomitmen dan hadir untuk mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat seperti ini, guna meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Danau Toba. (fjr)