Usai Diisolasi di Rumah Singgah TWI Kecamatan Sitinjo, Dua Warga Diperbolehkan Pulang

Dairi, sahabatmarhaen.com
Kapolres Dairi, AKBP Erwin Wijaya Siahaan SIK melalui Kasubag Humas Polres Dairi, Ipda Doni Saleh menjelaskan, empat orang dari enam pelaku pengeroyokan wartawan online sudah diamankan satu jam setelah kejadian. Para pelaku diamankan dari lokasi berbeda dari persembunyiannya.
Disebutkan Doni, peristiwa pengeroyokan itu terungkap, setelah salah seorang pelaku pengeroyokan yang terkena tembakan senapan angin milik korban berobat ke RSUD Sidikalang.
“Satu jam setelah kejadian, kami mendapat informasi dari RSUD Sidikalang, ada korban terkena tembakan senapan angin, bernama Roy Aritonang berada di ruang IGD RSUD Sidikalang,”kata Doni, Senin (9/9/2019)
Setelah dilakukan interograsi, Roy Aritonang mengaku bersama temannya telah berkelahi dengan korban Dahlan Purba alias Pestol (46). Kemudian dari hasil pengembangan team Opsnal Sat Reskrimm Polres Dairi yang dipimpin, Ipda Sumitro Manurung mengamankan, Niki Naibaho, Raden Saragih dan satu orang perempuan bernama Medhi Lestari Aritonang. Semua pelaku warga Kecamatan Sidikalang.

“Hingga saat ini team Opsnal Sat Reskrim Polres Dairi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku lainnya atas nama, Ranto Saragih dan Marga Sihotang.
Lebih lanjut, dari keterangan para pelaku kepada penyidik, pengeroyokan tersebut berawal dari keributan/cekcok di kedai tuak milik marga Saragih di Dusun Hutari, Desa Bintang Mersada.
Suasana semangkin panas saat korban Dahlan Purba sebelum pulang kerumahnya menembakan senapang anginnya ke arah kedai tuak.
Merasa tidak senang, para pelaku berjumlah enam orang kemudian mengejar korban menggunakan sepeda motor. Sesampainya di rumah orang tua korban terjadi keributan dan korban sempat menembakan senapan aginnya kearah pelaku pengeroyakan dan mengenai kaki sebelah kiri, Roy Aritonang.

Bukannya takut, para pelaku semangkin bringas selanjutnya merebut senapang angin dari tangan milik korban, kemudian menghantamkannya ke bagian kepala korban hingga jatuh ke tanah.
Para pelaku yang sudah bringas selanjutnya menagambil batu di pinggir jalan dan menghantamkan kebagian kepala korban hingga korban tergeletak belumur darah.
“Para pelaku selanjutnya pergi dengan membawa lari sepeda motor milik korban menuju RSUD Sidikalang mengantarkan temannya yang terkena tembakan senapan angin,”terang Doni.
Kepada wartawan, keluarga korban meminta para pelaku di hukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku di NKRI. (fjr)